Sampah Kita adalah Tanggung Jawab Kita

Oleh Administrator --

Minggu, 17 Juli 2022


Sampah masih menjadi permasalahan yang dihadapi hampir seluruh daerah di Indonesia, terutama daerah perkotaan yang luas wilayahnya terbatas dengan jumlah penduduk yang tinggi. Demikian juga dengan Kota Surakarta yang merupakan kota dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi se-Jawa Tengah. Kota Surakarta memiliki satu buah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah yaitu TPA Putri Cempo yang berada di wilayah Kelurahan Mojosongo. TPA Putri Cempo telah dioperasikan sejak tahun 1985 dan saat ini kondisinya sudah over load.

Selain permasalahan TPA yang sudah over load, beberapa persoalan lain juga dihadapi oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya pengelolaan sampah. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan Solo Car Free Day (CFD) yang masih meninggalkan persoalan sampah yang dibuang sembarangan sehingga mengganggu esensi dari pelaksanaan kegiatan CFD tersebut yaitu untuk memberikan lingkungan yang bersih dan nyaman serta udara yang bersih bebas dari polusi udara akibat mesin kendaraan bermotor.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Surakarta melalui Assisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta, bapak Ir. Gatot Sutanto, M.Si. pada CFD tanggal 17 Juli 2022 mengkoordinir kegiatan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk melakukan kegiatan edukasi penanganan sampah kepada masyarakat pengguna CFD. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Aksi Perubahan Kinerja Organisasi yang dirancang oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, ibu Arthaty Mulatsih, ST., M.Si.

Kegiatan yang bertajuk “Kolaborasi Membangun Kesadaran Kolektif dalam Penanganan Sampah di Kota Surakarta” ini bertujuan untuk membentuk kesadaran masyarakat, baik para pedagang maupun masyarakat pengguna CFD bahwa sampah adalah tanggung jawab masing-masing. Sampahku adalah tanggung jawabku. Untuk itu, Pemerintah Kota Surakarta juga akan menggandeng elemen masyarakat lainnya untuk ikut berperan dalam kegiatan kolaborasi tersebut. 

Beberapa dinas yang terkait dengan pelaksanaan CFD digandeng untuk bisa melakukan edukasi kepada masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya namun dilaksanakan secara kolaboratif. Dari kalangan akademisi yang memiliki potensi sumberdaya dan keilmuan, diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan masukan bagi kemajuan pengelolaan sampah di Kota Surakarta. Dunia usaha diharapkan juga dapat ikut berperan secara aktif melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mempunyai kemampuan untuk menjangkau masyarakat sampai ke seluruh lapisan, sehingga diharapkan dapat menggerakkan masyarakat dalam komunitas serta lingkungannya. Media massa memiliki kemampuan untuk membentuk opini di masyarakat, hal ini diharapkan dapat menjadi kekuatan yang besar untuk membangun opini tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar kepada seluruh lapisan masyarakat.

Pada kesempatan CFD pagi hari ini, tiga unsur OPD (Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perdagangan dan Satpol PP) melakukan edukasi secara kelompok kepada pedagang yang berjualan di kawasan Purwosari-Gendengan-Sriwedari. Hal ini akan terus dilakukan evaluasi untuk dapat menganalisis nilai positif dan negatif dari pelaksanaan CFD. Sebagian pedagang mendukung untuk masing-masing tetap menjaga kebersihan lingkungan tempatnya berjualan serta mau melakukan edukasi terhadap pembeli dagangannya. Meskipun tidak sedikit pula yang memberikan tanggapan tidak peduli. Namun hal ini tentunya tidak akan mengendorkan semangat Pemerintah Kota Surakarta untuk mewujudkan Kota Solo yang Berseri


New layer...
New layer...
New layer...
New layer...